Di dunia sepak bola, tak jarang kita menyaksikan para pemain hebat yang mengalami penurunan performa yang tajam di liga-liga top Eropa, termasuk Premier League. Beberapa pemain yang dulunya dianggap sebagai bintang utama dan menjadi harapan klub-klub besar seperti Arsenal, Chelsea, Liverpool, Manchester United, dan Tottenham Hotspur, tiba-tiba mengalami penurunan karier yang sangat mengejutkan.
Faktor-faktor seperti usia, kehilangan rasa percaya diri, dan menurunnya kemampuan menjadi alasan utama di balik kemerosotan ini. Artikel dari SBOTOP ini akan mengulas 12 pemain Premier League yang dulunya merupakan bintang kelas dunia, namun sayangnya karier mereka di Inggris tidak berakhir sesuai harapan.
1. SON HEUNG-MIN
Son Heung-min adalah salah satu pemain yang memiliki penurunan paling mencolok di Premier League dalam beberapa musim terakhir. Pemain asal Korea Selatan ini sebelumnya dikenal sebagai mesin gol Tottenham Hotspur, bahkan mencatatkan 120 gol di Premier League sebelum musim 2024/2025. Namun, penurunan performa yang signifikan membuatnya tidak lagi menjadi ancaman berbahaya bagi lawan. Kecepatan yang dulu menjadi senjatanya kini sudah mulai hilang, dan kemampuannya dalam penyelesaian akhir pun tampak menurun. Tottenham pun terpaksa memperpanjang kontraknya, namun keputusan tersebut lebih terlihat sebagai langkah sentimental daripada keputusan yang didasarkan pada kebutuhan tim.
2. CASEMIRO
Casemiro datang ke Manchester United dengan reputasi besar sebagai pemain kunci di Real Madrid dan pemenang lima Liga Champions. Pada musim pertamanya, ia tampil luar biasa dan menjadi salah satu pemain terbaik di Old Trafford. Namun, musim kedua Casemiro di Premier League menunjukkan penurunan yang signifikan. Pemain asal Brasil ini tampak kesulitan mengikuti tempo permainan yang semakin cepat dan intens. Pada musim 2024/2025, Casemiro tampak kehilangan kemampuan terbaiknya, dan banyak yang mulai meragukan apakah ia masih bisa kembali ke performa puncaknya.
3. FABINHO
Fabinho merupakan gelandang bertahan yang sangat dihormati di Premier League, terutama setelah kontribusinya yang besar dalam kesuksesan Liverpool di bawah asuhan Jurgen Klopp. Sebelum kehadiran Rodri, Fabinho bahkan dianggap sebagai salah satu gelandang bertahan terbaik di liga. Namun, saat memasuki usia 30 tahun, Fabinho mengalami penurunan performa yang sangat tajam. Liverpool pun merasakan dampak negatif dari penurunan kualitasnya di musim 2023/2024. Beruntung bagi Liverpool, Fabinho akhirnya dijual ke klub Arab Saudi dengan harga 40 juta poundsterling, meskipun Manchester United tampaknya belum bisa mendapatkan hasil serupa dengan Casemiro.
4. ANDRIY SHEVCHENKO
Andriy Shevchenko, salah satu penyerang terbaik dunia pada masanya, memutuskan untuk bergabung dengan Chelsea pada usia 29 tahun setelah sukses besar bersama AC Milan. Meskipun memiliki karier yang cemerlang, Shevchenko gagal bersinar di Stamford Bridge. Hanya mencetak 22 gol dari 77 pertandingan, Shevchenko tidak mampu mengulang kesuksesannya di Premier League seperti yang dilakukannya di Serie A. Meski begitu, Shevchenko sempat menikmati sedikit kebahagiaan di akhir kariernya, termasuk penampilan luar biasa di Euro 2012 bersama Ukraina.
5. DELE ALLI
Dele Alli pernah menjadi salah satu pemain muda paling menjanjikan di Premier League. Dengan 37 gol dan 26 assist dalam tiga musim pertamanya di Tottenham Hotspur, Alli sempat dianggap sebagai talenta besar yang akan menguasai dunia sepak bola Inggris. Namun, setelah musim 2016/2017 yang gemilang, performanya mulai merosot. Musim 2020/2021 adalah titik terendah dalam kariernya, di mana ia tampak jauh dari kualitas terbaiknya. Kini, Alli tengah berjuang untuk mengembalikan performa terbaiknya, dengan harapan bisa kembali ke level tertinggi pada Piala Dunia 2026.
6. ALEXIS SANCHEZ
Alexis Sánchez adalah salah satu pemain paling berbahaya di Premier League ketika masih berseragam Arsenal, namun perjalanan kariernya mulai terganggu setelah pindah ke Manchester United. Meskipun performanya sedikit menurun di musim terakhirnya di Arsenal, tidak ada yang menyangka bahwa pindah ke Old Trafford akan membawa penurunan yang begitu drastis. Di United, Sanchez gagal tampil maksimal dan menjadi salah satu transfer terburuk dalam sejarah klub.
7. FERNANDO TORRES
Fernando Torres dikenal sebagai penyerang tajam yang mampu membobol gawang lawan dengan mudah saat masih bermain di Liverpool. Namun, setelah pindah ke Chelsea dengan nilai transfer 50 juta poundsterling pada tahun 2011, Torres tampaknya kehilangan sentuhannya. Meskipun sempat menunjukkan tanda-tanda kebangkitan, Torres tidak pernah kembali ke level terbaiknya di Stamford Bridge. Keputusan Chelsea untuk mendatangkan Torres dengan harga yang sangat tinggi akhirnya menjadi salah satu langkah yang tidak berbuah manis bagi klub.
8. FREDERIK LJUNGBERG
Ljungberg adalah pemain yang sangat dihormati di Arsenal, dikenal sebagai bagian dari tim ‘Invincibles’ yang tak terkalahkan pada musim 2003/2004. Namun, setelah meninggalkan Arsenal pada tahun 2007, Ljungberg bergabung dengan West Ham United. Sayangnya, kariernya di klub tersebut tidak berjalan sesuai harapan. Hanya bertahan selama satu musim yang mengecewakan, Ljungberg akhirnya memutuskan untuk mengakhiri kontraknya dan meninggalkan Premier League.
9. BASTIAN SCHWEINSTEIGER
Bastian Schweinsteiger adalah salah satu gelandang terbaik di dunia pada masa kejayaannya bersama Bayern Munich dan Tim Nasional Jerman. Namun, setelah pindah ke Manchester United pada usia 30 tahun, performa Schweinsteiger menurun drastis. Cedera-cedera yang sering menghampiri dan ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan gaya permainan Premier League membuat karier Schweinsteiger di Inggris tidak sebagus yang diharapkan.
10. BRANISLAV IVANOVIC
Branislav Ivanović adalah bek yang sangat solid dan dihormati selama sembilan tahun di Chelsea. Dengan tiga gelar Premier League dan satu Liga Champions, Ivanović adalah salah satu bek terbaik yang dimiliki Chelsea. Namun, setelah meninggalkan Rusia dan kembali ke Premier League bersama West Bromwich Albion, penurunan performa Ivanović sangat jelas terlihat. Ia hanya bermain 13 kali di musim terakhirnya di Premier League dan akhirnya mengakhiri kariernya setelah West Bromwich Albion terdegradasi.
11. MESUT OZIL
Mesut Özil dikenal sebagai salah satu playmaker terbaik dalam sejarah sepak bola, terutama saat bermain untuk Real Madrid. Di Arsenal, Özil juga menunjukkan kualitas luar biasa dengan mencatatkan banyak assist. Namun, seiring berjalannya waktu, terutama setelah Mikel Arteta menggantikan Arsène Wenger, hubungan Özil dengan klub mulai memburuk. Pada Januari 2021, setelah mengalami perselisihan dengan Arteta, Özil akhirnya dikeluarkan dari skuad dan pergi ke Turki untuk bergabung dengan Fenerbahçe. Kariernya tidak pernah kembali ke level tertinggi setelah itu.
12. PIERRE-EMERICK AUBAMEYANG
Pierre-Emerick Aubameyang adalah salah satu penyerang terbaik Premier League ketika bermain untuk Arsenal, namun kariernya di Chelsea berakhir dengan sangat mengecewakan. Setelah pindah ke Barcelona dan menunjukkan performa luar biasa, Aubameyang kembali ke Inggris dengan harapan besar, tetapi gagal mencetak gol yang cukup banyak di Stamford Bridge. Akhirnya, Aubameyang menjadi pemain yang jauh dari sosok tajam yang dikenal sebelumnya, dan karier Premier League-nya berakhir dengan kecewa.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan